Laman

Senin, 01 Juni 2015

review jurnal SIKAP GURU TERHADAP PENDIDIKAN INKLUSI DITINJAU DARI FAKTOR PEMBENTUK SIKAP

Pendidikan Inklusi


Inklusi adalah praktek yang mendidik semua siswa, termasuk yang mengalami hambatan yang parah ataupun majemuk, di sekolah-sekolah reguler yang biasanya dimasuki anak-anak non berkebutuhan khusus (Ormrod, 2008). Pendidikan inklusi merupakan praktek yang bertujuan untuk pemenuhan hak azasi manusia atas pendidikan, tanpa adanya diskriminasi, dengan memberi kesempatan pendidikanyang berkualitas kepada semua anak tanpa perkecualian, sehingga semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk secara aktif mengembangkan potensi pribadinya dalam lingkungan yang sama (Cartwright, 1985 dalam Astuti, Sonhadji, Bafadal, dan Soetopo, 2011). Pendidikan inklusi juga bertujuan untuk membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar serta membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah pada seluruh warga negara (Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi, 2007).

Model Pendidikan Inklusi Indonesia

Pendidikan anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi dapat dilakukan dengan berbagai model sebagai berikut (Ashman, 1994 dalamEmawati, 2008) :
1. Kelas Reguler (Inklusi Penuh)
Anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak non berkebutuhan khusus sepanjang hari di kelas reguler dengan menggunakan kurikulum yang sama.
2. Kelas Reguler dengan Cluster
Anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak non berkebutuhan khusus di kelas reguler dalam kelompok khusus.
3. Kelas Reguler denganPull Out
Anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak non berkebutuhan khusus di kelas reguler namun dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang lain untuk belajar dengan guru pembimbing khusus.
4. Kelas Reguler dengan Cluster dan Pull Out
Anak berkebutuhan khusus belajar bersama anak non berkebutuhan khusus di kelas reguler dalam kelompok khusus, dan dalam waktu-waktu tertentu ditarik dari kelas reguler ke ruang lain untuk belajar dengangurupembimbing khusus.
5. Kelas Khusus dengan Berbagai Pengintegrasian
Anak berkebutuhan khusus belajar di dalam kelas khusus pada sekolah reguler, namun dalam bidang-bidang tertentu dapat belajar bersama anak non berkebutuhan khusus di kelas reguler.
6. Kelas Khusus Penuh
Anak berkebutuhan khusus belajar di dalam kelas khusus pada sekolah reguler.

Sikap Guru terhadap Pendidikan Inklusi

Sikap guru terhadap pendidikan inklusi adalah gambaran yang positif atau negatif dari komitmen guru dalam mengembangkan anak berkebutuhan khusus yang menjadi tanggung jawab guru dan juga menggambarkan sejauh mana anak berkebutuhan khusus di terima di sebuah sekolah.
Melalui sikap positif dari guru, anak berkebutuhan khusus akan mendapat lebih banyak kesempatan dalam bidang pendidikan untuk belajar bersama teman sebayanya, dan akan lebih mendapatkan keuntungan pendidikan semaksimal mungkin (Olson, 2003).
Sikap guru yang negatif menggambarkan harapan yang rendah terhadap anak berkebutuhan khusus di kelas inklusi (Elliot, 2008).
Sikap guru terhadap pendidikan inklusi yang muncul dalam penelitian ini berupa sikap positif yaitu sikap menerima terhadap pendidikan inklusi dan sikap negatif yaitu sikap menolak terhadap pendidikan inklusi.
Faktor yang muncul dalam penelitian ini, yaitu pertama, faktor guru yang terdiri dari latar belakang guru, pandangan terhadap anak berkebutuhan khusus, tipe guru, tingkat kelas, keyakinan guru, pandangan sosio-politik, empati guru, dan gender.
Kedua, faktor pengalaman yang terdiri dari pengalaman mengajar anak berkebutuhan khusus dan pengalaman kontak dengan anak berkebutuhan khusus.
Ketiga, faktor pengetahuan yang terdiri dari latar belakang pendidikan guru, pelatihan, pengetahuan, dan kebutuhan belajar guru.

Keempat, faktor lingkungan pendidikan yang terdiri dari dukungan sumberdaya, dukungan orang tua dan keluarga, dan sistem sekolah.

Judul : Sikap Guru terhadap Pendidikan Inklusi Ditinjau dari Faktor Pembentukan sikap
Penulis : Syafrida Elisa, Aryani Tri Wrastari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar